Rabu, 08 April 2015

persahabatan dalam islam



    Seorang teman bercerita bahwa dirinya baru saja dimusuhi oleh teman dekatnya hanya karena dia menagih hutang yang sudah sangat lama belum dipulangkan, padahal secara ekonomi temannya mampu membayarnya.
Dilain cerita ada seorang yang dimusuhi temannya karena memutuskan untuk tidak menjadi lesbian dan berusaha menjadi muslimah yang baik, bahkan ada kisah lain seseorang yang akhirnya bermusuhan hanya karena berbeda dalam memilih partai, berbeda pendapat dalam masalah organisasi, dalam bidang cabang-cabang agama (furu’iyah) seperti masalah qunut, doa bersama, tahlilan dll
Masih banyak lagi cerita tentang putusnya persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun hanya karena masalah sepele. Yang masalah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pahala menjalin persahabatan dan dosa memutuskan persahabatan.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Maukah aku tunjukkan pada kalian tentang sesuatu yang derajatnya lebih utama daripada sholat, puasa, sedekah?”
Para sahabat: ‘Mau, wahai Rasulullah!’
Beliau saw: “perbaiki pergaulan, karena rusaknya hubungan baik berarti mencukur, aku tidak mengatakan mencukur rambut, tapi mencukur AGAMA”
(HR At-Tirmidzi)
“Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.”
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.”
(HR. Muslim)
“Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri.”
(HR. Muslim dan Tirmidzi).
Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu'minmu, karena mereka memiliki Syafa'at pd hari kiamat”.
Imam syafi'i berkata
“Jika engkau punya teman - yg selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”
Lalu bagaimana kriteria sahabat yang baik tersebut ?
Para ulama menjelaskan tentang sahabat yang baik adalah seperti ini :
Lukman alhakim menasihati anaknya:
1. Wahai anakku setelah kau mendapatkan keimanan pada Allah, maka carilah teman yg baik dan tulus..
2. Perumpamaan teman yg baik seperti “pohon” jika kau duduk di bawahnya dia dpt menaungimu, jika kau mengambil buahnya dpt kau makan..
Jika ia tak bermanfaat utk mu ia juga tak akan membahayakan-mu..
Ulama lain mengatakan :
1. Seorang sahabat adalah orang yang tidak ingin dirimu menderita, akan terus memberimu semangat ketika engkau sedang terpuruk.
2. Tidak ikut mencaci ketika orang lain mencacimu
Menurut Imam al-Ghazali ada dua belas kriteria sahabat :
1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.
2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu.
3. Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya.
4. Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik.
5. Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu.
6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya.
7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh.
8. Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu.
10. Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
11. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu.
12. Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar persahabatan sesuai dengan syara 
adalah:
1.      Menundukkan pandangan. 
Maksudnya adalah memandang kepada yang bukan aurat dari lawan jenis dan
memandang selain aurat tidak dengan syahwat. 
Dalilnya adalah al-Quran Surat An-Nuur [24]: 30-31.
2.      Tidak berkhalwat (menyepi, berdua-duaan dengan lawan jenis).
Hal ini berlandaskan pada Sabda Rasulullah saw. yang berbunyi: 
Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan
perempuan lain, kecuali disertai dengan muhrimnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
3.      Tidak masuk ke tempat tinggal wanita. 
Dalilnya adalah sabda Rasulullah, dari Uqbah bin Amir ra.,
bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: 
Takutlah kalian untuk bertamu kepada wanita!"seorang laki-laki Anshar bertanya:
 bagaimana kalau saudara ipar (besan)?
Rasulullah bersabda: Ipar sama dengan kematian. (Mutafaq alaih).
4. Berinteraksi hanya pada keadaan yang dibenarkan oleh syara, 
misalnya dalam hal pendidikan, jual beli, dan pengobatan (dalam beberapa kasus).
5. Berteman karena Allah swt semata.
Rasulullah memerintahkan hal ini dengan jelas. Berdasarkan hadist dari Abdullah
bin Masud riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak. Rasullulah bersabda: 
Wahai Abdullah bin Masud! Ibnu Masud berkata: Ada apa ya
Rasulullah? (Ia mengatakannya tiga kali) Rasulullah bertanya: Maukah Engkau 
tahu, tali keimanan manakah yang paling kuat? Aku berkata: Allah dan Rasul-Nya 
lebih tahu. Rasulullah bersabda: Tali keimanan yang paling kuat adalah loyalitas kepada
Allah, dengan mencintai dan membenci (segala sesuatu) hanya karena-Nya..
 
Selain itu perlu diperhatikan pula, agar teman tetap menjadi teman, yaitu
dengan cara:
a. Kurangi frekwensi pertemuan yang tidak perlu.
b. Jangan berbicara dan berpenampilan yang menimbulkan daya tarik bagi lawan jenis.
c. Menutup aurat dan memakai jilbab bagi wanita.
d. Kurangi berhubungan. (maksudnya seperti, sms, nelpon, e-mail dan chatting) 
e. Menjaga hati.
 
Hal ini berlaku juga kepada aktivis pengajian, karena dewa cupid merentangkan 
busurnya tidak laporan dulu lho! Dekatkan diri kepada Allah SWT...karena dengan banyak
mengingatnya dan mengingat dosa-dosa kita yang telah lalu dalam sholat kita bisa jadi
solusi yang mujarab. Menjadikan lawan jenis sebagai teman, dilakukan sebatas apa yang
telah dijelaskan diatas, dan tak lebih dari itu. Hukum syara yang lain akan berlaku jika kita
menginginkan yang lebih dari yang telah disampaikan di atas.
Aktifitas seperti curhat masalah pelajaran, teman, keluarga, classified ploblem, 
minta usulan sambil makan berdua, nemenin beli kado atau hadiah, nganterin pulang ketika
kegiatan berakhir terlalu malam, jalan bareng ke mall atau plaza, bikin PR, tugas dan
laporan berdua, semua hal tersebut bisa dilakukan jika dan hanya jika keduanya telah 
diikat dengan simpul agung pernikahan.
Artinya, aktifitas persahabatan yang sejati hanya bisa berlaku kepada Istri suami,
dan teman yang sejenis (laki-laki dengan laki-laki atau wanita dengan wanita) dan mukmin
sebagaimana penjelasan di al-Quran sebelumnya.
 
Menjadi Sahabat Sejati
Syaikh al-Ghazali menjelaskan lima hal yang harus dilakukan untuk mengikat 
persaudaraan, lima hal itu adalah:
1. Dalam hal harta, hendaklah, setidaknya, adalah seperti budakmu, maka urusannya 
menjadi bagian dari kepentinganmu. Pertengahannya adalah menjadikannya setingkat 
denganmu, karena, persaudaraan memunculkan persekutuan dan kesamaan. Yang paling
 tinggi adalah memuliakannya diatas dirimu. Maka engkau meninggalkan urusan dirimu untuk
 mengurus kepentingannya. Ini merupakan tingkatan yang paling tinggi. 
2. Membantu memenuhi kebutuhannya sebelum diminta. 
3. Tidak mendatangkan sesuatu yang tidak disukainya.
4. Berbicara dengan sesuatu yang disukainya berupa pujian tanpa keluar dari kebenaran.
5. Memenuhi janji dan keikhlasan.
 
Menemukan Sahabat Sejati
Selain batasan umum yang telah diberikan al-Quran dan Hadist di atas,
tentu perlu pula kita cari penjelasan lebih rinci tentang sahabat sejati ini.
Tipe teman yang patut dijadikan sahabat :
1. Mau berbagi apa saja
               Individu dari kategori ini ternyata sanggup menomorduakan krisis yang
sedang dialaminya demi seorang sahabat. Tetapi kamu jangan mengambil 
kesempatan atas kebaikan dirinya.
  Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini..??
 Dia tidak menipu dan mampu menyimpan rahasia walaupun perkara kecil.
 Dia sering menanyakan kabar tentang dirimu.
 Karier impiannya adalah sebagai seorang ahli psikologi.
2. Memahami
Kamu bisa menerima dan mendengar nasihat serta pandangan yang diberikan
dengan hati terbuka. Nasihat yang diberikan juga amat meyakinkan kamu, individu ini
wajar kamu dampingi sebagai sahabat sejati.
  Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini..??
 Dia bersedia dihubungi kapan saja... 24 jam sehari, 7 hari seminggu!
 Dia seorang teman yang keukeuh memegang janji. Dalam persahabatan, dia adalah 
sahabat yang setia.
 Dalam permasalahan kamu dia banyak membantu. Dia mampu mengenali apakah 
individu yang berhubungan denganmu itu, benar-benar ikhlas atau mungkin ingin
memperalatmu.
3. Profesional 
Saat kamu mengalami permasalahan, dia akan datang menghampirimu dan 
berusaha memahami keadaanmu. Dia berusaha memberi nasihat dengan meletakkan dirimu
dalam dirinya. Nasihat dan pandangannya itu pun tidak mempunyai unsur berat sebelah dan
sekaligus tidak mengkambinghitamkan seseorang. Jelaslah bahwa dia sahabat yang
profesional yang bisa kamu dampingi.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini..??
Dia bijak menjaga emosimu setiap kali kamu berada dalam keadaan tegang
 Setiap kali kamu menyatakan pandangan dan usulan, dia mendengarnya dengan ikhlas  
    dan hormat. Kamu boleh melihat kejujuran itu dari sinar matanya. 
 Dia tidak pernah memberi alasan sekiranya kamu ajak bertemu. Walaupun dia tahu  
    bahwa dirinya akan menjadi tempat curahan masalahmu pada waktu itu!
4. Jujur
Setiap kali ada yang tidak pas dengan penampilan dan keadaanmu, dia akan
menegurmu dengan bijak. Dia berkeinginan agar kamu kelihatan perfect setiap saat.
Dari teguran dan komentar yang diberikan itu ternyata membangun kamu. Kamu boleh
menerima tegurannya dengan hati yang terbuka.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini..??
 Dia adalah individu yang lurus. Walau bagaimanapun, keterus-terangannya itu tidak  
    menyakitkan hatimu.
 Dia mau menjadi tulang belakangmu.
 Kamu sentiasa merasakan bahawa nasihatnya amat berharga.
 
               Itu semua beberapa tips yang bisa diambil, Begitupula berlaku sebaliknya 
terhadap mereka yang patut dihindari.
 
Walhasil, Allah SWT. telah memberikan rambu-rambunya dalam mencari sahabat.
 Setiap aktifitas yang kita lakukan, tentu punya tujuan, dan sebagai seorang muslim tujuan
hidupnya tidak lain adalah untuk mencari ridha Allah SWT., sehingga ketika mencari
sahabat sejati pun demikian, tentu yang dicari adalah yang bisa saling mengajak kepada
keridhaan Allah SWT. semata, dan bukan mengajak kepada kemurkaan Allah SWT.
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (Masa Jahiliyah) 
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran [3]: 103)
Wallahu alamu bishawab.
 
"Manusia  yang terbaik adalah yang paling banyak membaca,
paling bertakwa, paling sering beramar ma'ruf nahi munkar, dan paling gemar
menjalin hubungan silaturahmi." (Muhammad SAW)

1 komentar:

  1. haii turi. Follow blog saya di eldamoneta.blogspot.com ya. Terimakasih

    BalasHapus